Rabu, 28 Maret 2018

Maret 28, 2018

Makanan tarantula khas Thailand dan Kamboja




Para wisatawan yang mengunjungi Thailand dan Kamboja umumnya ingin melihat makanan ekstreme tersebut sambil berfoto-foto. Mereka berpose untuk mengabadikan momen memakan kumbang, belalang, atau laba-laba, dan gambar itupun menjadi souvenir Instagrammable dari petualangan mereka. 

Di beberapa negara meski banyak para penjual masakan yang terbuat dari serangga, namun ternyata mayoritas penduduk setempat tidak benar-benar suka makan serangga. Ada yang menyebut bahwa itu hanya tipu muslihat untuk mencari uang dari wisatawan. 

Tapi tidak demikian dengan masakan laba-laba tarantula di Kamboja. Laba-laba yang konon lezat itu dijual hingga 1 dolar AS (Rp13 ribuan) per ekor. Tarantula goreng itu dijual jalan-jalan Siem Reap, Kamboja. 

bahwa warga Kamboja benar-benar suka memakan laba-laba goreng. Tarantula adalah nama yang diberikan untuk salah satu jenis laba-laba dengan ukuran sangat besar yang umumnya berambut.

"Beberapa hari saya bisa menjual puluhan," kata Yin Lucky, seorang warga Kamboja yang diwawancara CNN sambil membuka kantong plastik penuh dengan tumpukan tarantula.

"Mereka lezat, camilan sempurna untuk dinikmati dengan bir dingin atau anggur beras. Tapi laba-laba itu sangat mahal, sehingga orang hanya makan untuk acara khusus, mungkin pesta ulang tahun dan setiap orang membeli satu atau dua.." 


Tarantula oleh warga Kamboja dimasukkan ke dalam kategori beberapa makanan lezat di dunia, seperti kaviar atau truffle, yang dinikmati secara eksklusif oleh orang kaya dan berkuasa.

Namun Yin menjelaskan, bahwa kemiskinan dan kelaparan selama masa pemerintahan berdarah Khmer Merah, gerakan komunis radikal yang memerintah Kamboja pada 1970-an, kemudian mendorong rakyat untuk memakan setiap makhluk hidup yang bisa mereka tangkap. 

Dan beberapa makhluk yang mereka tangkap ternyata benar-benar terasa nikmat - seperti tarantula, kalajengking, ulat sutera dan belalang. Serangga itu pun kemudian tetap menjadi bagian makanan rakyat Kamboja setelah berakhirnya pemerintahan Khmer Merah dan bencana kelaparan.

Tarantula yang dijual sebagian besar berasal dari Kampong Cham, sebuah provinsi kurang lebih 200 kilometer sebelah tenggara dari Siem Reap. Kebanyakan warga disini menghabiskan hari-hari mereka untuk berburu sarang tarantula. 

Begitu menemukannya, mereka membunuh laba-laba itu dengan menusuknya menggunakan tongkat atau menyiramnya dengan air panas. Sebagian besar laba-laba yang ditangkap itu lalu berakhir di wajan.

Sebelum digoreng, laba-laba direndam ke dalam bumbu yang terdiri dari bawang putih, gula, garam, dan beberapa rempah lainnya. Lalu, goreng laba-laba ke dalam minyak yang panas mendidih selama 45 detik. 


Menurut Yin Lucky, menggorengnya tidak boleh lebih dari 45 detik, untuk membuat laba-laba terasa renyah di luar dan lembut di dalam.

Setelah diangkat dari penggorengan, penampilan tarantula itu tidak berubah, kecuali beberapa rambutnya yang hangus. 




Referensi : https://media.iyaa.com/article/2017/02/tarantula-menu-kuliner-ekstrem-khas-kamboja-berani-coba-3584376.html

Maret 28, 2018

Suku-suku dari Thailand


Thailand adalah salah satu destinasi wisata Asia yang patut anda kunjungi. Selain keindahan alam, Negeri Gajah Putih juga kaya akan keberagaman budaya karena banyaknya suku bangsa di negeri ini. Saat Ezytravelers berlibur di Thailand, tak ada salahnya untuk mengenal mereka lebih dekat. Suku pedalaman Thailand memiliki tradisi dan budaya yang unik dan menarik untuk disimak.
Salah satu suku yang terkenal dengan keunikannya adalah suku Karen di Thailand. Suku ini mendiami perbatasan Thailand dan Myanmar. Menurut beberapa sumber total penduduk suku leher panjang Thailand sekitar 0,6% dari total penduduk Thailand atau sekitar 350.000 hingga 400.000 orang.
ASAL-USUL SUKU LEHER PANJANG THAILAND

Suku Karen sebenarnya bukan penduduk asli Thailand. Menurut legenda suku ini, nenek moyang mereka pernah melintasi ‘sungai pasir mengalir’. Beberapa penduduk suku leher panjang mengasosiasikan sungai ini dengan Gurun Gobi. Suku Karen telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad. Wilayah mereka meliputi Negara Bagian Karen yang berbatasan langsung dengan Thailand
Sebagian penduduk suku ini kemudian menyeberang ke Negeri Gajah Putih dan menetap di sana karena ada koflik dengan pemerintah Myanmar. Orang-orang Thailand menyebutnya dengan sebutan Hill Tribes. Hal ini karena mereka menempati daerah pegunungan di sebelah utara Thailand.
Saat ini, keberadaan suku Karen semakin terancam. Namun, pemerintah Thailand membangun sebuah desa khusus yang didesikan untuk suku Karen Thailand. Letak desa wisata Ban Tong Luang ini berada di  Chiang Mai. Ada 7 suku pegunungan yang tinggal di sini. Jadi, tidak hanya suku leher panjang saja yang tinggal di area ini.
TRADISI DAN BUDAYA SUKU KAREN

Bahasa asli suku Karen adalah bahasa Tionkok-Tibet. Bahasa mereka tergolong unik dan lain dari rumpun bahasa Sino-Tibetan. Hal ini karena pengaruh bahasa Thailand di sekitar mereka. Kebanyakan penduduk suku ini menganut agama Budha. Namun, mereka juga masih melakukan praktek ritual animisme. Sebagian kecil anggota suku Karen ada yang beragama Kristen.

suku leher panjang Thailand tinggal di rumah panggung yang terbuat dari bambu. Bagian bawah rumah ini mereka gunakan untuk kandang hewan ternak. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani. Suku Karen yang tinggal di desa wisata juga membuat kain tenun dan berbagai kerajinan tangan. Wisatawan dapat membelinya saat berkunjung ke sana.
Salah satu hal yang unik dari suku leher panjang Thailand sudah pasti adalah leher mereka yang panjang dengan kalung spiral dari kuningan yang dimiliki para penduduk wanita. Semakin panjang leher seorang wanita suku Karen, maka semakin cantik Ia di mata laki-laki suku Karen. Leher panjang ini bukan bawaaan dari lahir.
Anak-anak perempuan suku ini mulai memakai gulungan kalung tersebut sejak mereka berumur 5 tahun. Semakin dewasa, jumlah lingkaran pada kalung spiral ini akan ditambah. Dengan begitu, leher mereka akan nampak semakin panjang. Satu set kalung ini bobotnya bisa mencapai 10 kilo. Hal inilah yang membuat leher terlihat lebih panjang.
Mau ke Thailand hemat? Yuk pakai promo ini :
Tekanan berat dari kalung ini mengakibatkan otot tulang selangka  dan tulang rusuk tertekan ke bawah. Alhasil, leher mereka nampak panjang.  Selain leher panjang, wanita suku leher panjang juga memiliki kebiasaan untuk memakai hiasan kepala warna-warni dan berbagai aksesoris.
Suku pedalaman lain di Thailand
Selain suku Karen, desa wisata di Chiang Mai juga dihuni suku-suku pedalaman lainnya. berikut ini beberapa diantaranya.

SUKU LAHU
Suku Lahu terbagi dalam beberapa kelompok. Dan yang tinggal di desa wisata ini adalah suku Lahu Shi Bala. Suku ini aslinya berasal dari Cina. Bertahun-tahun yang lalu, mereka mulai menempati daerah pegunungan di sekitar Thailand bagian utara. Suku ini terkenal dengan kerajinan bordir dan bambu. Kabarnya, penduduk suku Lahu adalah penghasil keranjang bamboo terbaik di Thailand.

SUKU AKHA
Suku Akha tidak hanya tinggal di Ciang Mai. Suku pegunungan ini ada juga yang tinggal di Burma, Cina, dan Myanmar. Wilayah tempat tinggal mereka biasanya ditandai dengan gerbang kayu yang memiliki ukiran unik. Penduduk suku ini percaya bahwa gerbang mereka ditempati oleh roh penjaga suku. Suku ini mencari penghasilan dengan cara membuat alat musik, membuat kerajinan tradisional, dan bertani.

SUKU HMONG
Suku Hmong adalah suku pegunungan yang juga mendiami Thailand bagian Utara. Dahulu kala, mereka mencari nafkah dengan cara menjual opium dan bertani. Namun, saat ini mereka tidak lagi menjual opium. Penduduk suku Hmong banyak yang mahir membuat kerajinan tangan tradisional. Suku ini masih sangat percaya dengan hal-hal supranatural. Mereka memiliki dukun yang bisa menghubungkan mereka dengan dunia roh.
Jika Ezytravelers tertarik dengan keunikan suku-suku pedalaman Thailand, kalian harus mengunjungi desa wisata Baan Tong Luang saat berlibur di Chiang Mai, Thailand. Mengunjungi desa ini pasti akan membuat liburan kalian semakin indah.


referensi : http://www.jalansanasini.com/tradisi-suku-leher-panjang-thailand.html/
Maret 28, 2018

Ikon-Ikon negara-negara Asia Tenggara




Monas di Jakarta, Indonesia

Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas adalah monumen peringatan yang tingginya mencapai 132 meter ( 433 kaki ) yang didirikan untuk mengenang perlawanan dan jasa perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda.
Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Sukarno.dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lempengan emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-nyala,monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul 08.00 - 15.00 Waktu Indonesia Barat. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya



Singapura

Patung merlion di Singapura
Merlion atau singa laut adalah patuh yang berkepala singa dengan badan seperti ikan, namanya merupakan gabungan dari ikan duyung dan singa ,merlion dirancang oleh Fraser Brunner untuk badan pariwisata singapura  pada tahun 1964 dan dipergunakan sebagai logonya hingga 1997

Perdana menteri saat itu, Lee Kuan Yew, meresmikan upacara pemasanga Merlion di Singapura pada 15 September 1997

Merlio tetap menjadi lambang merek dagang nya hingga sekarang  , dan juga seringkali muncul dalam souvenir yang disetujui oleh badan pariwisata singapura , patung asli Merlion berdiri di mulut sungai Singapura sementara sebuah replika yang lebih tinggi dapat ditemukan di Pulau Sentosa , tinggi Merlion ini 8.6 meter dan bertannya 70 ton, Patung Merlion dibangun dari campuran semen oleh seniman Singapura , Lim Nang Seng

Menurut  publikasi badan pariwisata Singapura, makluk berkepala singa dan bertuh ikan ini mengikatkan kisah tentang Nila Utama yang legendaris yang melihat seekor singa selagi berburu di sebuah pulau ,dalam perjalannya ke Malaka ,Pulau itu belakangan dikenal sebagi pelabuhan Temasek ,yang kemudian menjadi singapura





Malaysia

Menara kembar Petronas di Malaysia
Menara Petronas adalah dua buah pencakar langit kembar di Kuala Lumpur, Malaysia yang sempat menjadi gedung tertinggi di dunia dilihat dari tinggi pintu masuk utama ke bagian struktur paling tinggi.

Menara ini dirancang oleh Adamson Associates Architects, Kanada bersama dengan Cesar Pelli dari Cesar Pelli of Cesar Pelli & Associates Architects Amerika serikat yang selesai dibangun setinggi 88 lantai pada 1998 dengan desain Interior yang merefleksikan budaya Islam yang mengakar di Malaysia
.
Pada 17 Oktober 2003, Taipei 101 mengambil rekor menara kembar ini.Tetapi Menara Kembar Petronas tetap memegang gelar menara kembar tertinggi di dunia.


Myanmar

Pagoda emas Shwedagon di Myanmar
         Pagoda adalah bangunan suci, tempat beribadah umat Buddha. Pagoda biasanya ada di negara-negara, yang kebanyakan penduduknya beragama Buddha. Nah, salah satunya Pagoda Shwedagon di Kota Yangon, Myanmar.
Shwedagon memiliki makna dari tiap katanya yaitu : Kata “Shwe” artinya emas dan “Dagon” adalah nama kota Yangon, dulu.  Konon, usia pagoda ini sudah lebih dari 2.000 tahun, lo! Di atas pagoda ini terdapat stupa berlapis emas, yang tingginya  99 meter. Menurut sejarah, awalnya bangunan pagoda ini tidak berlapis emas. Namun, setelah sempat roboh, pagoda ini dibangun kembali. Barulah stupanya diberi  lapisan emas seberat 40 kg.
Tempat yang suci
Pagoda Shwedagon merupakan tempat ibadah paling suciSetiap harinya banyak orang yang sengaja datang untuk berdoa. Mereka berdoa dengan berbagai cara. Ada yang berlutut di depan patung Buddha, ada yang memandikan patung, juga memasang lilin dan dupa.
Selain tempat ibadah, bentuknya yang menarik, membuat banyak orang datang ke sana. Saat ini, Pagoda Shwedagon jadi salah satu objek wisata terkenal di Myanmar. Tak heran kalau banyak wisatawan, yang berkunjung ke sana. Namun, berhubung ini tempat yang disucikan, para pengunjung yang datang harus patuh pada aturan. Apalagi di sana terdapat beberapa benda suci, peninggalan Sang Buddha.
Beberapa aturannya adalah saat  masuk area pagoda, harus mengenakan pakaian yang sopan. Juga, melepaskan alas kaki, topi, tidak boleh buang sampah sembarangan, dan tidak boleh berisik.
Kalau berkunjung ke Myanmar mampir ke sana, ya. Pagoda ini ada di bukit Singuttara di atas permukaan laut. Kilau emasnya, tampak dari berbagi sudut Kota Yangon.
Di Indonesia ada replika pagoda ini, lo. Tepatnya di komplek International Buddhis Centre, Taman Alam Lumbini, Desa Dolat Rayat, Brastagi, Sumatera Utara.

referensi : http://bobo.grid.id/Sejarah-Dan-Budaya/Budaya/Pagoda-Emas-Shwedagon-Yang-Megah-Dan-Suci


Selasa, 27 Maret 2018

Maret 27, 2018

Soal tentang Negara-negara di Asia Tenggara

Maret 27, 2018

Fakta Asean



Negara-negara asia tenggara yang tergabung dalam ASEAN (Association of South East Nations) dianggap memiliki momentum yang penting dalam beberapa dekade kedepan. Sebab wilayah ini merupakan regional yang diprediksi bakal menjadi kekuatan ekonomi dunia yang baru dan pada tahun ini ASEAN akan memasuki tahun ke 50. Tidak heran bila ASEAN menjadi pembahasan yang menarik saat ini dan mencari tahu seperti apa kondisi organisasi yang terdiri dari 10 negara itu pada tahun ini.
Ada banyak fakta menarik tentang ASEAN di rangkum dalam 7 hal :.
1. ASEAN dirikan pada di bulan Agustus 1967
Organisasi perserikatan bangsa-bangsa Asia Tenggara atau ASEAN merupakan organisasi yang mulanya didirikan oleh 5 negara. Bukan 10 negara seperti yang saat ini menjadi anggota. Deklarasi pendirian tersebut dilakukan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pada tanggal yang sama setiap tahunnya diperingati hari ASEAN di seluruh negara anggota. 
2. Sekretariat ASEAN berada di Indonesia
Meskipun dideklarasikan di Bangkok, kantor sekretariat pusat ASEAN ternyata berada di Indonesia. Mulanya sekretariat berada di kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Namun sejak tahun 1981 kantor sekretariat berada di jalan Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 
3. ASEAN merupakan organisasi dengan anggota yang sangat beragam 
Bila Indonesia dikenal sebagai negara dengan keanekaragaman budaya, ASEAN kerap dikenal sebagai regional yang sangat beragam. Sebab setiap negara memiliki karakter dan ciri khasnya masing-masing. Sebut saja, Indonesia hampir 90 persen penduduknya adalah Muslim. Kemudian Filipina 80 penduduk merupakan penganut Katolik Roma. Begitu juga dengan Thailand yang 95 persen populasinya menganut agama Budha. 
4. Seluruh penduduk ASEAN bila disatukan menempati posisi tiga terbesar dunia
Jumlah penduduk Tiongkok saat ini tetap menjadi yang tertinggi di dunia dengan jumlah 1,379 milyar jiwa. Sedangkan ASEAN berada di posisi ketiga dengan jumlah total sebesar 629 juta jiwa. Angka ini berada di bawah India yang memiliki jumlah penduduk 1,324 milyar jiwa. Menariknya, lebih dari setengah penduduk ASEAN merupakan angkatan muda yang produktif berusia dibawah 30 tahun. 
5. Empat negara ASEAN merupakan negara produsen ikan terbesar dunia
Dari daftar 10 besar produsen ikan terbesar dunia, empat negara di ASEAN termasuk di dalamnya. Empat negara tersebut adalah Indonesia, Thailand, Vietnam and Filipina.
6. Kekuatan Ekonomi ASEAN diprediksi bisa mencapai peringkat empat dunia
Jika seluruh ekonomi di negara anggota ASEAN disatukan, total GDP (Gross Domestic Product) berada di peringkat tujuh dunia dengan nilai 2,7 Trilyun Dolar US (2017). Sedangkan pada tahun 2030 nilai ekonomi tersebut bakal meningkat menjadi 8,1 Trilyun Dolar US dan menempati posisi keempat dunia setelah Tiongkok di peringkat pertama, India, dan Uni Eropa.
7. ASEAN merupakan rumah dari banyak perusahaan kuat dunia
Pada tahun 2006, ASEAN memiliki 49 perusahaan yang masuk dalam daftar Forbes Global 2000. Sedangkan di tahun 2013, jumlah perusahaan yang masuk dalam daftar meningkat menjadi 74 perusahaan. Sementara 227 perusahaan dunia dengan nilai pendapatan melebihi 1 Milyar US telah berada di ASEAN.


            referensi : https://www.goodnewsfromindonesia.id         
Maret 27, 2018

Video Tentang MEA

Maret 27, 2018

MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)


Latar Belakang dan Sejarah Lahirnya MEA

Sejarah MEA diawali dari perjanjian bersama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia yang menghasilkan satu visi bersama negara-negara Asia Tenggara (ASEAN Vision 2020). Tujuannya menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang makmur dengan pembangunan serta pengembangan ekonomi yang merata di tiap-tiap negara yang menjadi anggotanya.
KTT di Bali, Indonesia pada Oktober 2003  menelurkan hasil yang hampir sama dengan KTT 1997. Pada KTT di Bali tersebut, para pemimpin negara-negara ASEAN menyatakan pentingnya mengintegrasikan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai satu tujuan utama dalam integrasi perilaku ekonomi di kawasan regional yang akan diterapkan tahun 2020.
KTT selanjutnya pada 2006 di Kuala Lumpur, Malaysia melahirkan konsensus baru. Isinya menyatakan bahwa tahun diberlakukannya MEA dimajukan. Yang awalnya tahun 2020 menjadi tahun 2015. Konsensus tersebut melahirkan deklarasi yang disebut dengan Deklarasi Cebu. Dengan ditandatanganinya Deklarasi Cebu maka keputusan konsensus dari tahun ke tahun menjadi satu langkah nyata untuk menjadikan ASEAN sebagai daerah perdagangan bebas yang meliputi seluruh komponen aktivitas ekonomi. Mulai dari barang, tenaga kerja (terampil), investasi, modal, sampai jasa.

Tujuan dari Dibentuknya MEA
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pembentukan MEA memiliki tujuan utama menghadirkan pemerataan ekonomi bagi seluruh warga masyarakat kawasan ASEAN. Jika diuraikan dengan lebih mendalam berdasarkan Deklarasi Cebu, tujuan utama dari dibentuknya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), yaitu:
·         Menciptakan pasar tunggal yang mencakup negara-negara ASEAN sekaligus pusat produksi (production base) dengan kaitannya pada elemen produk aktivitas ekonomi bebas, seperti tenaga kerja (terdidik/terampil), bebas bea untuk aliran barang dan jasa dari kawasan regional ASEAN, serta keluar masuknya investasi dan aliran modal untuk negara-negara sekawasan.
·         Menjadikan ASEAN sebagai kawasan berdaya saing ekonomi tinggi yang ditandai dengan dikuatkannya peraturan dalam kompetisi ekonomi, meliputi perlindungan konsumen, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), perpajakan, kelancaran aktivitas e-Commerce, dan pengembangan infrastruktur.
·         Meratakan pemberdayaan ekonomi kawasan ASEAN dengan sasaran utama revitalisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM), terutama bagi negara Kamboja, Myanmar, Laos, dan Vietnam (CMLV). Sebagaimana diketahui bersama negara CMLV telah lama dan berulang kali didera dengan beragam masalah politik, sosial, dan kebudayaan yang berpengaruh terhadap keamanan negara tersebut. Dengan demikian, sebagaimana terangkum dalam ASEAN Vision 2020 serta Pakta ASEAN Concord II, MEA dibuat dengan maksud untuk memeratakan ekonomi hingga ke seluruh penjuru kawasan.
·         Mengintegrasikan ekonomi kawasan dengan ekonomi global dengan tujuan dasar untuk meningkatkan peran serta ASEAN dalam percaturan kebijakan global. Semua dilakukan dengan proses pendekatan yang koheren antara ekonomi regional dan global. Hal ini tentu adalah salah satu sisi positif sebab nantinya masukan negara-negara ASEAN dianggap penting.
Tujuan dari pembentukan MEA sesuai dengan pakta dalam Deklarasi Cebu tersebut tentu memberikan corak baru bagi ciri ekonomi di kawasan MEA. Ciri tersebut bisa dijabarkan sebagai berikut:
·         Iklim ekonomi kawasan menjadi lebih kompetitif.
·         Usaha untuk pemerataan ekonomi dalam ruang lingkup negara-negara yang tergabung dalam ASEAN.
·         Integrasi ekonomi global dan pelosok untuk menjadi basis produksi serta pasar tunggal.
Mengingat betapa besar tujuan serta ketatnya corak ekonomi global kawasan MEA, tentu dirasa perlu bagi masyarakat Indonesia untuk tahu lebih mendalam seluk-beluk di balik MEA serta manfaatnya.



                        Lima Hal Ini Membantu untuk Mempersiapkan Diri Menghadapi MEA
Informasi-informasi yang beredar tentang globalisasi yang menampilkan sisi negatif terkadang menjadikan orang takut untuk berhadapan atau menimbulkan rasa tidak percaya diri. Terlebih mengenai isu ketatnya persaingan dalam bidang ketenagakerjaan. Namun, sebenarnya tak perlu bersikap demikian apalagi termakan isu yang ada. Ada lima hal yang perlu diketahui agar lebih mantap dalam mempersiapkan diri dan berani menghadapi persaingan secara global. Berikut ini tersaji untuk Anda.
1. MEA Bukanlah Hal Baru dalam lingkup ASEAN
Berdasarkan sejarahnya, kebijakan ASEAN untuk bersatu dalam mewujudkan perdagangan bebas MEA bukanlah hal baru. Setidaknya, semua sudah terencana selama kurang lebih satu dekade belakangan. Percepatan yang dilakukan (semula 2020 dimajukan menjadi 2015) adalah sikap yang wajar, mengingat perkembangan ekonomi dunia yang fluktuatif. Mengenali dan memahami gejolak-gejolak internasional adalah satu cara untuk memanfaatkan keuntungan dari MEA dan menghindari kerugian yang tak diinginkan.

2. MEA Memberi Banyak Keuntungan yang Bisa Didapat Seorang Individu
Salah satu tujuan MEA adalah mengusahakan pemerataan dan menurunkan ketimpangan dalam masyarakat ASEAN. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya tentang memajukan UKM di negara-negara CMLV. Lalu, apa untungnya untuk masyarakat Indonesia? MEA akan menjadikan ASEAN sebagai pasar atau produsen dari beragam produk negara-negara anggota. Semakin dimudahkan penjualan secara global maka semakin besar pasar sehingga menjadi peluang bagi siapa saja yang peka dan kreatif.
3. Produktivitas dan Cross Market
Pasar memiliki tingkat kejenuhannya sendiri. Dengan MEA, pasar yang terbuka semakin luas demikian pula dengan kompetisi. Yang harus menjadi fokus tentu saja adalah bagaimana masuk ke pasar negara lain. Semakin tinggi daya saing (karena kualitas) membuat produsen lebih kreatif dan inovatif serta berkualitas dalam menciptakan produk. Produsen di Indonesia yang ingin agar produknya bisa diterima dalam pasar global mau tak mau memerhatikan kualitas produknya, minimal memenuhi standar internasional.
4. Kesadaran Akan Peningkatan Mutu Pendidikan SDM
Data dari 2014 menunjukan jumlah pekerja berpendidikan sekolah menengah pertama (SMP) di Indonesia sekitar 76,4 juta jiwa. Jumlah tersebut jika dipersenkan sekitar 64% dari 118 juta jiwa pekerja Indonesia. Angka yang termasuk tinggi untuk indikator rendahnya mutu sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki. Setiap individu yang sadar dengan persaingan MEA tentu akan terus menggenjot mutu dan tingkat pendidikan sampai level tinggi atau tertinggi.
5. Kesadaran Akan Peningkatan Infrastruktur dan Sarana Pendukung
Negara dapat berkembang menuju level yang signifikan dengan mendorong pembangunan di bidang sarana dan prasarana. Dibukanya MEA juga mengisyaratkan hal yang sama. Tentu butuh peran serta semua pihak agar sarana dan prasarana di Indonesia terus berkembang menuju taraf yang lebih memadai.
Persiapkan dan Ikut Peran Serta dalam Memajukan MEA
Masyarakat Ekonomi ASEAN bukanlah momok yang perlu ditakuti. Sebab ini tak lain hanyalah keniscayaan globalisasi itu sendiri. Memahami sistem dan skema MEA serta mempersiapkan diri menghadapinya bisa membuat kita punya andil untuk mendukung program ini agar berjalan dengan baik. Setiap kebijakan biasanya juga memiliki dampak negatif yang perlu diantisipasi sehingga bisa mengikuti MEA dengan baik.

referensi : https://www.cermati.com/artikel/masyarakat-ekonomi-asean-mea-inilah-yang-perlu-diketahui


Maret 27, 2018

Timor leste












      Nama Lengkap : Republik Demokratik Timor Leste 
Nama Lokal : Republika Demokratika Timor Lorosa’e (bahasa Tetum)
Bentuk Pemerintahan : Republik semi-Presidensil
Kepala Negara : Presiden Taur Matan RUAK, aka Jose Maria de VASCONCELOS (sejak 20 Mei 2012)
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri Kay Rala Xanana GUSMAO (sejak 8 Agustus 2007)
Ibukota : Dili
Luas Wilayah : 14.874km2
Jumlah Penduduk : 1.261.072 jiwa.
Pertumbuhan Penduduk : 2,39% (2016)
Bahasa Resmi : Bahasa Tetum dan Bahasa Portugis
Agama : Katolik Roma 96,9%,
Suku Bangsa : Austronesian (Malayo-Polynesian) dan Papua
Mata Uang : Dolar Amerika Serikat (USD)
Hari Nasional : 20 Mei 2002
Lagu Kebangsaan : “Patria” (Fatherland)
Kode Domain Internet : .tl
Kode Telepon : 670
Pendapatan Domestik Bruto : US$ 2,501 miliar (2015)
Pendapatan Per Kapita : US$ 4.200,

Secara astronomis Timor Leste terletak antara 8 derajat LS - 10 derajat LS dan 124 derajat BT - 127 derajat 30' BT. Negara ini berbatasan langsung dengan Indonesia (Provinsi Nusa Tenggara Timur) di sebelah barat, sementara itu di sebelah Utara dibatasi oleh Selat Wetar dan di sebelah Timur dan Selatan dibatasi oleh Laut Timor.



Negara ini juga memiliki sedikit wilayah yang terpisah dan berada di kawasan Pantai Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dilihat dari kondisi topografinya, sebagian besar wilayah Timor Leste merupakan daerah pegunungan, sedangkan tanahnya berupa endapan kapur dan tanahliat.

Timor Leste  memiliki satu danau, yaitu Danau Surubel. Adapun puncak tertinggi terdapat di Gunung Tatamaliau (2.963 m). Selain itu juga memiliki banyak sungai, namun pada umumnya sungai-sungai tersebut kering pada musim kemarau.

Republik Demokratis Timor Timur (dalam bahasa Indonesia), Timor Leste (dalam bahasa Portugis) atau Timor Lorosae (dalam bahasa Tetun) merupakan sebuah negara yang memisahkan diri dari negara Kesatuan Republik Indonesia.

Timor Timur secara resmi merdeka pada tanggal 20 Mei 2002. Ketika Timor Timur menjadi anggota PBB mereka memutuskan untuk memakai nama dalam bahasa Portugis "Timor Leste" sebagai nama resmi negara mereka.

Kepala Negara Timor Leste yaitu seorang presiden yang dipilih secara langsung dengan masa bakti selama 5 tahun. Meskipun fungsinya hanya seremonial, ia juga memiliki hak veto undang-undang. Perdana menteri dipilih dari pemilihan multipartai dan diangkat atau ditunjuk dari partai mayoritas sebuah koalisi mayoritas. Sebagai kepala pemerintahan perdana menteri mengepalai dewan negara atau kabinet.


Potensi alam

  1. Mempunyai garis pantai yang cukup panjang dan wilayah perairan (laut) yang cukup luas.
  2. Wilayah daratannya bervariasi, dari dataran pantai hingga pegunungan, namun mayoritas ketampakan alamnya berupa pegunungan.
  3. Mempunyai banyak aliran sungai.
  4. Mempunyai wilayah hutan yang cukup luas, terutama di kawasan pegunungan.
  5. Memiliki kekayaan barang-barang mineral, baik di daratan maupun di lautan.

Potensi Sosial Budaya

  1. Memiliki beraneka ragam suku bangsa dengan rumpun suku bangsa yang sama.
  2. Mayoritas penduduknya beragama Katolik sehingga patuh kepada uskup atau perintah uskupnya.
  3. Masyarakatnya memiliki semangat untuk maju dan berkembang.

Potensi industri

  1. Kaya akan hasil-hasil perkebunan, terutama kopi, kelapa dan karet.
  2. Kaya akan hasil-hasil hutan, terutama damar dan berbagai jenis kayu.
  3. Kaya akan hasil-hasil mineral, seperti minyak bumi dan emas.
  4. Memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak, baik sebagai sumber tenaga kerja maupun sebagai konsumen hasil produksi.

Potensi perdagangan

Timor Leste merupakan negara yang relatif baru di dunia internasional. Oleh karena itu, peran perdagangannya juga masih terbatas. Untuk kondisi saat ini, Timor Leste masih cenderung pasif dalam perdagangan dunia.

Komoditasnya masih digunakan untuk memenuhi kebutuhan negara sendiri, bahkan masih mengimport beberapa barang dalam pemenuhan kebutuhan dalam negerinya. Bentuk perdagangan yang masih berkembang adalah perdagangan tradisional dengan para pelintas batas dari Indonesia.

Potensi pariwisata

  1. Memiliki corak kebudayaan yang khas.
  2. Mempunyai obyek wisata alam, terutama pantainya yang indah.
  3. Telah memiliki fasilitas transportasi, seperti bandara, pelabuhan laut dan jalan raya.

Referensi : https://ilmupengetahuanumum.com/profil-negara-timor-leste/

                  https://www.sejarah-negara.com/2014/08/tentang-negara-timor-leste-dan.html