Thailand adalah salah satu destinasi wisata Asia yang patut anda kunjungi.
Selain keindahan alam, Negeri Gajah Putih juga kaya akan keberagaman budaya
karena banyaknya suku bangsa di negeri ini. Saat Ezytravelers berlibur di
Thailand, tak ada salahnya untuk mengenal mereka lebih dekat. Suku pedalaman
Thailand memiliki tradisi dan budaya yang unik dan menarik untuk disimak.
Salah satu suku yang
terkenal dengan keunikannya adalah suku
Karen di Thailand. Suku ini mendiami perbatasan Thailand dan Myanmar.
Menurut beberapa sumber total penduduk suku leher panjang Thailand sekitar 0,6% dari total penduduk
Thailand atau sekitar 350.000 hingga 400.000 orang.
ASAL-USUL SUKU LEHER PANJANG THAILAND
Suku Karen sebenarnya bukan penduduk asli Thailand. Menurut legenda suku ini,
nenek moyang mereka pernah melintasi ‘sungai pasir mengalir’. Beberapa penduduk
suku leher panjang mengasosiasikan sungai ini dengan Gurun Gobi. Suku Karen
telah tinggal di Myanmar selama berabad-abad. Wilayah mereka meliputi Negara
Bagian Karen yang berbatasan langsung dengan
Thailand
Sebagian penduduk suku ini kemudian
menyeberang ke Negeri Gajah Putih dan menetap di sana karena ada koflik dengan
pemerintah Myanmar. Orang-orang Thailand menyebutnya dengan sebutan Hill
Tribes. Hal ini karena mereka menempati daerah pegunungan di sebelah utara
Thailand.
Saat ini, keberadaan suku Karen semakin
terancam. Namun, pemerintah Thailand membangun sebuah desa khusus yang
didesikan untuk suku Karen Thailand. Letak desa wisata Ban Tong Luang ini
berada di Chiang Mai. Ada 7 suku pegunungan yang tinggal di sini.
Jadi, tidak hanya suku leher panjang saja yang tinggal di area ini.
TRADISI DAN BUDAYA SUKU KAREN
Bahasa asli suku Karen adalah bahasa
Tionkok-Tibet. Bahasa mereka tergolong unik dan lain dari rumpun bahasa
Sino-Tibetan. Hal ini karena pengaruh bahasa Thailand di sekitar mereka.
Kebanyakan penduduk suku ini menganut agama Budha. Namun, mereka juga masih
melakukan praktek ritual animisme. Sebagian kecil anggota suku Karen ada yang
beragama Kristen.
suku leher panjang Thailand tinggal di rumah
panggung yang terbuat dari bambu. Bagian bawah rumah ini mereka gunakan untuk
kandang hewan ternak. Mereka mencari nafkah dengan cara bertani. Suku Karen
yang tinggal di desa wisata juga membuat kain tenun dan berbagai kerajinan tangan.
Wisatawan dapat membelinya saat berkunjung ke sana.
Salah satu hal yang unik dari suku leher
panjang Thailand sudah pasti adalah leher mereka yang panjang dengan
kalung spiral dari kuningan yang dimiliki para penduduk wanita. Semakin panjang
leher seorang wanita suku Karen, maka semakin cantik Ia di mata
laki-laki suku Karen. Leher panjang ini bukan bawaaan dari lahir.
Anak-anak perempuan suku ini mulai
memakai gulungan kalung tersebut sejak mereka berumur 5 tahun. Semakin dewasa,
jumlah lingkaran pada kalung spiral ini akan ditambah. Dengan begitu, leher
mereka akan nampak semakin panjang. Satu set kalung ini bobotnya bisa mencapai
10 kilo. Hal inilah yang membuat leher terlihat lebih panjang.
Mau ke Thailand hemat? Yuk pakai promo
ini :
Tekanan berat dari kalung ini
mengakibatkan otot tulang selangka dan tulang rusuk tertekan ke bawah.
Alhasil, leher mereka nampak panjang. Selain leher panjang, wanita suku
leher panjang juga memiliki kebiasaan untuk memakai hiasan kepala warna-warni
dan berbagai aksesoris.
Suku pedalaman lain di Thailand
Selain suku Karen, desa wisata di Chiang Mai juga dihuni suku-suku
pedalaman lainnya. berikut ini beberapa diantaranya.
SUKU
LAHU
Suku Lahu terbagi dalam beberapa
kelompok. Dan yang tinggal di desa wisata ini adalah suku Lahu Shi Bala. Suku ini
aslinya berasal dari Cina. Bertahun-tahun yang lalu, mereka mulai menempati
daerah pegunungan di sekitar Thailand bagian utara. Suku ini terkenal dengan
kerajinan bordir dan bambu. Kabarnya, penduduk suku Lahu adalah penghasil
keranjang bamboo terbaik di Thailand.
SUKU
AKHA
Suku Akha tidak hanya tinggal di Ciang
Mai. Suku pegunungan ini ada juga yang tinggal di Burma, Cina, dan Myanmar.
Wilayah tempat tinggal mereka biasanya ditandai dengan gerbang kayu yang
memiliki ukiran unik. Penduduk suku ini percaya bahwa gerbang mereka ditempati
oleh roh penjaga suku. Suku ini mencari penghasilan dengan cara membuat alat
musik, membuat kerajinan tradisional, dan bertani.
SUKU
HMONG
Suku Hmong adalah suku pegunungan yang
juga mendiami Thailand bagian Utara. Dahulu kala, mereka mencari nafkah dengan
cara menjual opium dan bertani. Namun, saat ini mereka tidak lagi menjual
opium. Penduduk suku Hmong banyak yang mahir membuat kerajinan tangan
tradisional. Suku ini masih sangat percaya dengan hal-hal supranatural. Mereka
memiliki dukun yang bisa menghubungkan mereka dengan dunia roh.
Jika Ezytravelers tertarik dengan
keunikan suku-suku pedalaman Thailand, kalian harus mengunjungi desa wisata
Baan Tong Luang saat berlibur di Chiang Mai, Thailand. Mengunjungi desa ini
pasti akan membuat liburan kalian semakin indah.
referensi : http://www.jalansanasini.com/tradisi-suku-leher-panjang-thailand.html/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar